4 Rima

Kutulis sajak-sajak untukmu…
Terangkum dalam hangat tawamu
Dalam senyum tulusmu
Dalam ikhlas nafasmu
Dalam setiap kata yang kau tawrkan padaku…

Wahai orang yang lembut hatinya, AKu tak ada siapapun kecuali Allah di hatiku
Aku ingin menjadi teman dalam sedihmu
Aku ingin menjadi tangan yang bisa mngusap air matamu
Aku ingin menjadi pelipur dalam laramu

Kawan… Happy birthday!!!

I can’t say anything, kamu adalah tangan malaikat yang turun ke bumi
Menawarkan sayapmu untuk kuraih
Menawarkan sejuta kesejukan embun yang terpancar dari mata beningmu (walau ketutup kaca mata)
Seperti telaga kautsar yang kuharap kan menyejukkanku nantinya
Seperti paying yang melindungiku dari terpaan badai kehidupan
Biar kiat terpisah jarak, tapi dekat seperti ruh dan raga yang bersatu

Salam,
Lia




4 u & just 4 u

Dear...

MAria dalam AAC



Harry....


Seri terakhir dari Harry Potter ini telah membawa fenomena tersendiri di mana buku ini begitu ditunggu oleh jutaan pembacanya di seluruh dunia. Sang penulis, J.K. Rowling akhirnya berhasil menyelesaikan buku terakhir dari Seri Harry Potter yang telah membawanya menjadi penulis terkenal dan legendaris. Seri terakhir Harry Potter ini benar-benar telah memenuhi harapan dari seluruh pembacanya. Sebuah akhir dari kisah yang dibaca dari generasi ke generasi, sebuah pengalaman yang luar biasa bahkan sangat menegangkan dibandingkan apabila kita sedang naik roller coaster.Saat Harry Potter, tanpa gurunya, bertaruh untuk segala kemungkinan menghadapi masa depannya, kita pembaca diaajak untuk turut terlibat di dalamnya. Buku terakhir ini menggambarkan dengan sangat jelas bagaimana kehancuran dan kengerian yang dibawa oleh Voldemort dan pengikutnya, dunia sihir yang tengah di ambang kehancuran, teror yang mana hanya peperangan yang bisa mengakhirinya, dan juga sebuah generasi yang kemudian dengan gagah dan berani berdiri untuk menghadapi semua itu dengan keyakinan mereka masing-masing.Tapi, lebih dari semua itu, kita bisa melihat, tokoh utama buku ini, Harry Potter, dengan usianya yang sudah matang, lahir menjadi seorang pahlawan. Banyak sekali ramalan dan perkiraan serta kejadian dalam seri Harry Potter yang telah banyak memberikan kejutan kepada para pembacanya. Bukan hanya bagaimana Dumbledore, penyihir terkuat, dengan segala tindakannya telah memberi kita petunjuk dalam buku ini, tetapi juga fakta mengenai Severus Snape yang diungkapkan. Saat Harry dan teman-temannya berjuang untuk menghancurkan horcrux (benda yang menyimpan jiwa Voldemort), klimaks dari cerita ini bahkan mengharuskan Harry bertarung dengan dirinya sendiri. Dengan kesadaran bahwa dirinya adalah sebagian dari jiwa Voldemort, Harry harus bertempur untuk hidupnya. Bagaimana kelanjutan cerita menegangkan ini? Buku ini sungguh hadir membawa suasana luar biasa! Pantas kita acungkan jempol untuk sang penulisnya.


Keajaiban Pikiran MAnusia

Pernah saya membaca dalam beberapa artikel dan saya pun mengakuinya bahwa pikiran manusia sungguh ajaib, kenapa…? apapun yang kita cari kemungkinan akan kita temukan. Jadi bila kita mencari keburukan, takakan sulit bagi anda untuk menenukanya, dan bila anda mencari keindahan juga pasti akan anda temukan, bukti banyak dari rekan milist ini dapat membuat artikel, cerpen dan puisi yang sangat menawan.
Sebagian besar pengalaman kita tergantung pada cara kita menyikapi hidup ini, ada sedikit cerita tentang dua orang tukang bangunan si Joko dan si baba yang kerjanya sama persis. Dan suatu ketika saya bertanya kepada si joko “apa yang kamu kerjakan…?” si joko menjawab dengan negative dan mengasihani dirinya sendiri “Aku duduk disini setiap hari, meletakan satu bata diatas bata yang lain.”
Saya pun beralih bertanya kepada si baba dengan pertanyaan yang sama, tetapi mendapat jawaban yang berbeda dari si baba, dengan mantap penuh percaya diri si baba berkata “ Aku seorang pekerja ahli. Aku membantu membangun gedung-gedung yang anda lihat disekitar anda ini, tanpa peran ku gedung-gedung tersebut tak akan pernah terbangun.”
Dari cerita diatas jawaban dari kedua tukang bangunan tidak ada yang salah, keduanya benar. Mudah bagi anda untuk mengerti bahwa dalam kehidupan anda bisa mengalami seperti kedua tukang bangunan tersebut dan anda dapat menyikapi dengan cara yang berbeda.
Yaitu cara pertama anda bisa mengambil hikmah, anugerah yang tersembunyi dalam keadaan, atau masalah yang ada dan mengambil pelajaran berharga dari setiap masalah atau keadaan yang ada. Atau anda bisa memilih sikap yang lebih umum yaitu melihat dari sisi sulit dan sisi buruknya sebagai bukti hidup ini keras dan tak adil.
Saya sadari membaca tulisan ini tidak berarti anda akan mampu menyikapi masalah secara lebih positif, (saya pun tidak selalu bisa), tapi selalu menenangkan bisa mengetahui bahwa selalu ada sisi positif dari sebuah permasalahan yang ada. Mungkin ada dari anda yang berkata “tulisan Erwin adalah omong kosong “ tapi mungkin beberapa anda akan bisa bertanya pada diri anda sendiri “ apa pilihan yang tersedia bagiku atas keadaan/masalah yang kuhadapi saat ini.?”
Satu-satunya pilihan yang paling mudah dan umum adalah berpikir negative menyerah, kalah, berpikir pesimis. Tapi saya meminta anda untuk berfikir sejenak bahwa pilihan tersebut bukan lah pilahan terbaik. Pilihan tersebut membuat situasi menjadi lebih buruk, semakin sulit diatasi dan lebih berat dari keaadaan sebenarnya. Dan membuat orang disekitar anda akan merasa tertekan dan tidak aman, dan mengurangi kesempatan anda untuk menyelesaikan secara efektif dan menang.
Menurut ingatan saya berdasarkan pengalaman hidup saya, setiap kali saya mampu bersikap positif terhadap sebuah situasi, apa pun itu, sikap itu membuat saya menjadi berkembang dan mendapatkan penyelesaian yang kreatif serta tepat sasaran. Sikap positif mencegah hari-hari buruk menjadi tambah buruk, seperti keadaan kita sedang putus cinta, gagal dalam wawancara kerja, gagal mendapat promosi, salah dalam menempatkan strategi bisnis, gagal mendapat beasiswa, menderita kebangkrutan financial, retaknya hubungan pernikahan, dll. Dengan bersikap positif membuat kita lebih tegar, dan kita pun dapat menemukan hikmah dibalik suatu kejadian yang menyakitkan dan memfokuskan pikiran kesana. Kita pasti bisa jika kita mau untuk berlatih. Pendek kata bersikap positif membantu kita untuk tidak meributkan masalah dan terlalu dalam. Saya mengajak sahabat-sahabat ku semua untuk berlatih berfikir positif, betapa indah kehidupan ini jika kita isi dengan berfikir positif. Saya yakin anda pun pasti bisa… Mari bersama ciptakan kehidupan yang lebih baik dengan berfikir positif…
Lebih baik memiliki sedikit ilmu untuk diamalkan dari pada banyak ilmu tapi tak terpakai , mari kita berfikir positif. (EA)

Personality Plus


Florence Litteur, penulis buku terlaris “Personality Plus” menguraikan, ada empat pola watak dasar manusia. Kalau saja semua sudah kita pahami, kita akaN sangat terbantu sekali dalam berhubungan dengan orang lain.

Yang pertama, kata Florence adalah golongan Sanguinis, “Yang Populer”. Mereka ini cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan bunga warna-warni. Mereka senangsekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu.

Namun orang-orang sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir `pendek’, dan hidupnya serba tak beratur. Jika suatu kali anda lihat meja kerja pegawai anda cenderung berantakan, agaknya bisa jadi ia sanguinis. Kemungkinan besar ia pun kurang mampu berdisiplin dengan waktu, sering lupa pada janji apalagi bikin planning/rencana. Namun kalau disuruh melakukan sesuatu, ia akan dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya betul-betul hal itu akan ia lakukan.

Lain lagi dengan tipe kedua, golongan melankoli, “Yang Sempurna”. Agak berseberangan dengan sang sanguinis. Cenderung serba teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya mereka ini suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam. Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun orang melankoli cenderung menganalisa, memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan betul-betul hasil yang ia pikirkan secara mendalam sekali.

Orang melankoli selalu ingin serba sempurna. Segala sesuatu ingin teratur. Karena itu jangan heran jika balita anda yang `melankoli’ tak `kan bisa tidur hanya gara-gara selimut yang membentangi tubuhnya belum tertata rapi. Dan jangan pula coba-coba mengubah isi lemari yang telah disusun istri `melankoli’ anda, sebab betul-betul ia tata-apik sekali, sehingga warnanya, jenisnya, klasifikasi pemakaiannya sudah ia perhitungkan dengan rapi. Kalau perlu ia tuliskan satu per satu tata letak setiap jenis pakaian tersebut. Ia akan dongkol sekali kalau susunan itu tiba-tiba jadi lain.

Ketiga, manusia Koleris, “Yang Kuat”. Mereka ini suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang. Ia tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa sajaia `suruh’ melalukan sesuatu untuknya. Akibat sifatnya yang `bossy’ itu membuat banyak orang koleris tak punya banyak teman. Orang-orangberusaha menghindar, menjauh agar tak jadi `korban’ karakternya yang suka `ngatur’ dan tak mau kalah itu. Orang koleris senang dengan tantangan, suka petualangan. Mereka punya rasa, “hanya saya yang bisa menyelesaikan segalanya; tanpa saya berantakan semua”. Karena itu mereka sangat “goal oriented”, tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan sesuatu.

Hal ini berbeda sekali dengan jenis keempat, sang Phlegmatis “Cinta Damai”. Kelompok ini tak suka terjadi konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, sekalipun ia sendiri nggak suka. Baginya kedamaian adalah segala-galanya. Jika timbul masalah atau pertengkaran, ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya nggak terus berkepanjangan. Kaum phlegmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin. Cenderung diam, kalem, dan kalau memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh untuk mengambil keputusan ia akan terus menunda-nunda.

Florence Litteur, berdasarkan penelitiannya bertahun-tahun telah melihat bahwa ternyata keempat watak itu pada dasarnya juga dimiliki setiap orang. Yang beda hanyalah `kadar’nya. Olehsebab itu muncullah beberapa kombinasi watak manusia.

Ada orang yang tergolong Koleris Sanguinis. Artinya kedua watak itu dominan sekali dalam mempengaruhi cara kerja dan pola hubungannya dengan orang lain. Di sekitar kita banyak sekali orang-orang koleris sanguinis ini. Ia suka mengatur-atur orang, tapi juga senang bicara (dan mudah juga jadi pelupa).

Ada pula golongan Koleris Melankolik. Mungkin anda akan kurang suka bergaul dengan dia. Bicaranya dingin, kalem, baku, suka mengatur, tak mau kalah dan terasa kadang menyakitkan (walaupun sebetulnya iatak bermaksud begitu). Setiap jawaban anda selalu ia kejar sampai mendalam. Sehingga kadang serasa diintrogasi, sebab memang ia ingin sempurna, tahu secara lengkap dan agak dingin. Menghadapi orang koleris melankolik, anda harus fahami saja sifatnya yang memang `begitu’ dan tingkatkan kesabaran anda.

Lain lagi dengan kaum Phlegmatis Melankolik. Pembawaannya diam, tenang, tapi ingat… semua yang anda katakan, akan ia pikirkan, ia analisa. Lalu saat mengambil keputusan pastilah keputusannya berdasarkan perenungan yang mendalam dan ia pikirkan matang-matang.

Begitulah, manusia memang amat beragam.

Aduh, aku lom baca!!! Penasaran jadinya

Ceritanya Subhanallah banget. Seperti beberapa novel garapan sebelumnya oleh penulis yang sama, Habiburahman El Shirazy berhasil mengaduk-aduk emosi pembaca melalui novel yang terbit dalam dua jilid ini. Meskipun di jilid pertama ini ceritanya agak loncat-loncat, namun tidak mengurangi keruntutan jalan cerita yang dibangun oleh penulis. Karya dwilogi ini masih bercerita dengan latar belakang Mesir. Pemeran utama dimainkan oleh Abdullah Khairul Azzam, seorang mahasiswa Indonesia yang datang jauh-jauh dari pelosok desa di pulau jawa untuk melanjutkan studinya di Mesir. Azzam, demikian nama panggilan pemuda itu, adalah seorang pekerja keras. Ia memiliki beberapa adik yang harus dibiayainya, hingga dengan kekhlasan hati ia harus berkorban dengan menjadi penjual bakso dan pembuat tempe. Ceritanya penuh dengan romantika yang sarat dengan hikmah. Isinya bagus serta dapat mengajari kita soal hidup, cinta dan bagaimana mengatur skala prioritas dalam mengambil tindakan. Tersebutlah bahwa Azzam adalah mahasiswa Indonesia di Al Azhar, yang belajar disana karena berhasil memperebutkan beasiswa dari Departemen Agama. Ia adalah prototype anak Indonesia yang pintar, cerdas, dan bersahaja, namun lahir dari kalangan keluarga pas-pasan.
Kecerdaan Azzam kian terbukti tatkala di tahun pertama menimba ilmu di Al Azhar ia memperoleh predikat jayyid jidda (istimewa), dan oleh karenanya ia mendapat beasiswa dari Majlis A'la.
Namun ditahun kedua, ayahnya yang tinggal di Indonesia meninggal dunia karena kecelakaan. Sepeninnggal ayahnya, ibunya sering sakit-sakitan. Padahal di Indonesia, ketiga adik perempuannya belum bisa diharapkan membantu ibunya karena baru beranjak dewasa. Yang seharusnya membantu ibu dan adik-adik nya di Indonesia adalah Azzam. Sebab dia adalah sulung di keluarganya. Azzam menyadari itu. Maka sejak saat itulah ia mengalihkan konsentrasinya. Dari belajar ke bekerja. Ia di Cairo, bekerja sambil belajar.

Pekerjaan yang dilakukan Azzam untuk menghidupi keluarganya di Indonesia adalah berbisnis tempe dan bakso. Karena lebih fokus ke bisnis, hasilnya prestasinya semakin lama semakin menurun, beberapa kali tidak naik tingkat, padahal ia sudah sembilan tahun di Mesir tapi belum lulus S1. Meskipun pada akhirnya lulus juga dengan predikat yang tidak mengecewakan, jayyid. Namun disisi lain di belahan Indonesia, keluarganya suskes berkat motivasi dan biaya hidup darinya. Adik-adik nya semua "menjadi orang".


Sinopsis Ayat-Ayat Cinta (sumber : http://www.ayatayatcintathemovie.com/)

Ini adalah kisah cinta. Tapi bukan cuma sekedar kisah cinta yang biasa. Ini tentang bagaimana menghadapi turun-naiknya persoalan hidup dengan cara Islam. Fahri bin Abdillah adalah pelajar Indonesia yang berusaha menggapai gelar masternya di Al Ahzar. Berjibaku dengan panas-debu Mesir. Berkutat dengan berbagai macam target dan kesederhanaan hidup. Bertahan dengan menjadi penerjemah buku-buku agama. Semua target dijalani Fahri dengan penuh antusiasme kecuali satu: menikah.

Kenapa? Karena Fahri adalah laki-laki taat yang begitu ‘lurus’. Dia tidak mengenal pacaran sebelum menikah. Dia kurang artikulatif saat berhadapan dengan mahluk bernama perempuan. Hanya ada sedikit perempuan yang dekat dengannya selama ini. Neneknya, Ibunya dan saudara perempuannya.

Betul begitu? Sepertinya pindah ke Mesir membuat hal itu berubah. Tersebutlah Maria Girgis. Tetangga satu flat yang beragama Kristen Koptik tapi mengagumi Al Quran. Dan menganggumi Fahri. Kekaguman yang berubah menjadi cinta. Sayang cinta Maria hanya tercurah dalam diary saja.

Lalu ada Nurul. Anak seorang kyai terkenal yang juga mengeruk ilmu di Al Azhar. Sebenarnya Fahri menaruh hati pada gadis manis ini. Sayang rasa mindernya yang hanya anak keturunan petani membuatnya tidak pernah menunjukkan rasa apa pun pada Nurul. Sementara Nurul pun menjadi ragu dan selalu menebak-nebak.

Setelah itu ada Noura. Juga tetangga yang selalu disika Ayahnya sendiri. Fahri berempati penuh dengan Noura dan ingin menolongnya. Sayang hanya empati saja. Tidak lebih. Namun Noura yang mengharap lebih. Dan nantinya ini menjadi masalah besar ketika Noura menuduh Fahri memperkosanya.

Terakhir muncullah Aisha. Si mata indah yang menyihir Fahri. Sejak sebuah kejadian di metro, saat Fahri membela Islam dari tuduhan kolot dan kaku, Aisha jatuh cinta pada Fahri. Dan Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya.

Lalu bagaimana bocah desa nan lurus itu menghadapi ini semua? Siapa yang dipilihnya? Bisakah dia menjalani semua dalam jalur Islam yang sangat dia yakini?


Karakter Tokoh dalam Ayat-Ayat Cinta (sumber : http://www.ayatayatcintathemovie.com/)

Fahri bin Abdillah, 28 th (Fedi Nuril)
Mahasiswa bersahaja yang memegang teguh prinsip hidup dan kehormatannya. Cerdas dan simpatik hingga membuat beberapa gadis 'jatuh hati'. Dihadapkan pada kejutan-kejutan menarik atas pilihan hatinya.

Aisha, 25 th (Rianti Cartwright)
Mahasiswi asing keturunan Jerman dan Turki, cerdas, cantik dan kaya raya. Latar belakang keluarganya yang berliku mempertemukan dirinya dengan Fahri.

Maria Girgis, 26 th (Carissa Putri)
Gadis Kristen Koptik yang jatuh cinta pada Islam. Dia menderita karena cinta yang teramat dalam kepada Fahri.

Noura bin Bahadur, 22 th (Zaskia Adya Mecca)
Siksa telah menjadi bagian dalam hidupnya. Janin yg dikandungnya menjadikannya terobsesi pada Fahri untuk menjadi ayah dari calon bayinya.

Nurul binti Ja'far Abdur Razaq, 26 th (Melanie Putria)
Anak kyai besar di Jawa Timur. Dengan aura yang menenangkan, kecerdasan dan kualitasnya menyatukan segala kelebihannya, dia sangat percaya diri untuk meminang Fahri sebagai suaminya.

Ikutilah Lomba Menulis Surat Cinta!!!
Blog: http://www.lomba-suratcinta.blogspot.com/
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com
Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera: www.kabarindonesia.com

SmileyCentral.comSmileyCentral.com Wakaka....
SmileyCentral.comSmileyCentral.comSmileyCentral.comSmileyCentral.comSmileyCentral.comSmileyCentral.com
SmileyCentral.comSmileyCentral.com
SmileyCentral.com
SmileyCentral.comSmileyCentral.com
SmileyCentral.com  Hmmm... BRrrr!!! Ice age, after global warming!!! The end of the world!!! OMG
SmileyCentral.com